Peta, Zonasi dan Sejarah Wakatobi yang Memiliki 50 Spot Diving Menarik

Khafifa Alqut
0

Bagaimana dengan peta Wakatobi, peta zonasi Wakatobi dan sejarah berdirinya kabupaten wakatobi

Bicara tentang Wakatobi sudah tidak asing lagi dengan julukan surga nyata bawah lautnya.  Soal wisata laut dan tempat diving terbaik juga tidak diragukan lagi.

Di Wakatobi, diketahui ada 50 titik spot diving dan snorkeling yang bisa menjadi rekomendasi buat para pecinta diving. Salah satunya mungkin kamu!!

Namun kali, pembahasan kita akan sedikit lepas tentang topik sumber daya alamnya. Melainkan mengenai peta dan sejarah Wakatobi.

Dalam pembahasan ini juga akan dijelaskan di bagian mana saja titik dan spot penting yang yang dilakukan diving dan snorkeling menarik dan menjadi unggulan.

Nah, mau mampir ke Wakatobi??

Mungkin perlu juga anda memahami dimana letak Wakatobi dengan mempelajari peta Wakatobi terlebih dahulu. Dalam peta Wakatobi tersebut juga dapat memberi gambaran secara garis besar tentang kabupaten Wakatobi yang ternyata Wilayah Kepulauan, Posisi, keadaan laut dan lainnya.

Dalam mencari peta Wakatobi, kita juga dapat menemukan peta Zonasi Wakatobi. Peta Zonasi ini berkaitan dengan sistem zonasi kawasan Taman Nasional Wakatobi. Mungkin ini juga perlu anda ketahui jika berniat untuk memahami potensi laut dan keanekaragaman hayati di Wakatobi termasuk bagian-bagian zona yang penting untuk pariwisata, perlindungan, penelitian dan lainnya.


Baca juga: 10 Fakta Tentang Wakatobi yang dijuluki Surga Nyata Bawah Laut


Peta Kabupaten Wakatobi


Berikut adalah peta kabupaten Wakatobi setelah mekar pada tahun 2003 menjadi kabupaten baru di Sulawesi Tenggara dan dikenal dengan nama Wakatobi.


Gambar Peta Wakatobi

Peta kabupaten Wakatobi ini memberi gambaran jelas tentang wilayah Wakatobi yang terdiri dari 4 pulau besar dan ternyata ada juga beberapa pulau kecil lainnya.
Peta Sederhana Kabupaten Wakatobi 


Dari gambaran peta Wakatobi diatas kita dapat menyimpulkan dua hal:

Pertama: Pulau-pulau besar yang mengusung nama Wakatobi terdiri dari pulau Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko 

Kedua: terdapat beberapa pulau kecil yang masih menjadi bagian dari Wakatobi, yakni P. Lentea, P. Hoga, P. Anano, P. Runduma, P. Kapota, P. Moromaho, P. 


Selain itu, Wakatobi juga memiliki peta zonasi. Peta zonasi yang dimaksud adalah peta zonasi kawasan Taman Nasional Wakatobi.



Zonasi Taman Nasional Kabupaten Wakatobi


Pembagian zonasi di Taman Nasional Wakatobi karena berkaitan dengan tata ruang dan pengelolaan Taman Nasional Wakatobi yang saat ini sudah dikelola secara kolaboratif sejak tahun 2003 lalu.

Sistem Zonasi kawasan Taman Nasional Wakatobi juga sudah melalui revisi berdasarkan keputusan Dirjen PHKA dengan No. SK.149/IV-KK/2007 pada tanggal 23 Juli 2007 silan dan menghasilkan hasil revisi yakni ada 6 Zonasi dalam Kawasan Taman Nasional Wakatobi.

Hal ini jug dapat dilihat dalam peta Zonasi Taman Nasional Wakatobi yakni Peta ini dibentuk untuk memberikan pembagian dan zonasi wilayah Kabupaten Wakatobi untuk memberikan kejelasan secara rinci bagian-bagian dari Wilayah dalam zonasi tersebut dengan fungsi masing-masing zonasinya.

Peta zonasi kawasan yg taman nasional Wakatobi
Gambar peta zonasi diambil dari Resilience Network :Indonesia- MPA Management 



Dari peta zonasi tersebut dapat disimpulkan, bahwa di wilayah Wakatobi terdapat 6 zonasi penting di Kawasan Taman Nasional Wakatobi, yang terdiri dari:


1. Zona Inti

Zona inti, memiliki luas sekitar 1300 Ha. Wilayah zonasi ini tepat di pulau Moromaho dan satu-satunya di Wakatobi, yang diberi tanda khusus berwarna merah. 

Artinya zona ini merupakan kawasan inti yang masih asli, alami dan terjaga dari sentuhan tangan manusia. Untuk aktivitas manusia zona inti merupakan zonasi yang dilarang lintasi dan larang ambil. 


2. Zona Perlindungan Bahari

Zona perlindungan bahari. Luasnya sekitar 36.450 Ha. Zona ini diberi tanda biru pada peta dan meliputi 2 titik di wilayah Wangi-Wangi, beberapa di sepanjang karang atol Kaledupa, beberapa titik di bagian Pulau Kaledupa dan Lentea Utara, P. Anano, P. Cowo-Cowo, P. Kentiole satu titik di P. runduma dan bagian karang Runduma serta seluruh wilayah bagian karang Koko, dan bagian luar zona inti pulau Moromaho.


Zona perlindungan bahari ini diketahui merupakan bagian dari TN Wakatobi dimana karena baik letak, kondisi hingga potensinya memiliki kemampuan untuk mendukung kepentingan pelestarian pada bagian zona inti dan zona pemanfaatan. 

Fungsinya bisa untuk kepentingan penelitian, pendidikan, konservasi, wisata terbatas, habitat satwa migran hingga menunjang budidaya dan mendukung zona inti. Dalam peta zonasi diberi area zonasi perlindungan bahari di beri warna biru.


3. Zona Pariwisata

Zona  pariwisata dengan total luas sekitar 6.180 Ha. Zona ini diperuntukkan bagi kepentingan pariwisata dan jasa lingkungan lainnya. Di Wakatobi terdapat beberapa titik di masing-masing pulau terutama untuk jenis wisata diving, snorkeling, dan lainnya. 

Diantaranya satu titik di P. Wangi-Wangi, bagian karang Kapota, beberapa di P. Kaledupa dan Hoga, bagian tenggara karang Kaledupa, beberapa titik di P. Lentea Selatan dan P. Tomia, 3 titik di pulau Binongko dan bagian Karang Koromaha.

Dalam peta zonasi TN Wakatobi yang termasuk dalam zona pariwisata ini diberi dengan warna hijau terang.



4. Zona pemanfaatan lokal

Zona pemanfaatan lokal merupakan salah satu Zonasi di wilayah kawasan Taman Nasional Wakatobi yang di peruntukan bagi pemanfaatan masyarakat lokal, misalnya para nelayan lokal.

Luas zona pemanfaatan lokal ini sekitar 804.000 Ha. Dalam peta Zonasi TN Wakatobi, Zonasi pemanfaatan lokal ditandai dengan warna coklat pada peta.

Kawasan nya meliputi seluruh bagian wilayah laut kabupaten Wakatobi kecuali bagian yang termasuk dalam kawasan zonasi lainnya seperti zona perlindungan bahari dan lainnya.


5. Zona Pemanfaatan umum

Zona Pemanfaatan umum ini merupakan kawasan laut lainnya yang diperuntukkan bagi perikanan laut dalam. Bagian dalam zonasi ini boleh dimanfaatkan untuk umum.

Luas zona Pemanfaatan umum sekitar 485.700 Ha. Dalam peta zonasi kawasan ini diberi warna hijau muda.


6. Zona Khusus Daratan

Disebut zona khusu daratan karena bagian zona ini adalah khusus terhadap pulau-pulau yang tak berpenghuni di wilayah TN Wakatobi dan dijadikan sebagai tempat pengembangan dan jaminan perlindungan bagi representasi keanekaragaman hayati terestrial.

Luas zona khusus daratan ini sekitar 46.370 Ha.



Sejarah Berdirinya Kabupaten Wakatobi 


Sejarah Wakatobi dengan Sejarah berdirinya kabupaten Wakatobi setelah pisah dengan buton


Wakatobi adalah salah satu kabupaten di bagian tenggara Sulawesi Tenggara. Wakatobi merupakan singkatan dari beberapa nama pulau besar yakni mulai dari Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko.

Namun begitu, masih ada beberapa pulau kecil lainnya baik yang berpenghuni maupun yang tidak berpenghuni. Sedangkan pulau yang tidak berpenghuni di Wakatobi dijadikan kawasan konservasi keanekaragaman hayati yang ada di Wakatobi.




Wakatobi ini memiliki ibukota kabupaten yang bertempat di Wanci, Kecamatan Wangi-wangi, pulau Wangi-wangi. Wakatobi sebelumnya merupakan wilayah yang hanya berstatus beberapa kecamatan dan tergabung dalam bagian kabupaten Buton pada waktu itu.

Sebelumnya, belum dikenal nama Wakatobi. Saat itu kepulauan Wakatobi disebut dengan kepulauan Tukang Besi atau Pandai besi. Julukan ini didapat karena aktivitas dan salah satu mata pencaharian masyarakatnya adalah pengrajin besi.

Di Wakatobi, juga pernah berdiri kerajaan-kerajaan lokal yang berdiri sekitar tahun 1200 dan kemudian bergabung menjadi bagian kesultanan Buton dalam perserikatan atau persatuan kerajaan-kerajaan Buton, Wakatobi dan Muna.

Lalu, pada tahun 2003 kepulauan Tukang Besi ini dibentuk menjadi kabupaten baru di Sulawesi Tenggara menjadi Wakatobi. Pembentukan ini bersamaan dengan beberapa kabupaten lain yakni kabupaten Bombana dan Kolaka Utara.

Pemekaran waktu itu di Sulawesi Tenggara hingga melahirkan Wakatobi ini dibentuk berdasarkanUndang-Undang Nomor 29 tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Bombana, Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Kolaka Utara.

Pada saat itu, Wakatobi ditetapkan sebagai kabupaten pada tanggal 18 Desember 2003 dan hanya memiliki 5 kecamatan saja pada waktu itu yakni yaitu 2 kecamatan di pulau Wangi-wangi yakni Kecamatan Wangi-wangi dan  Kecamatan Wangi-wangi Selatan, 1 Kecamatan di pulau Kaledupa yakni KecamatanKaledupa, lalu Kecamatan Tomia dan Kecamatan Binongko.

Hingga beberapa tahun kemudian, makin bertambah dengan beberapa kecamatan baru berikutnya yakni tahun 2005 dibentuk kecamatan Kaledupa Selatan dan Tomia Timur, lalu pada tahun 2007 dibentuk juga kecamatan baru di pulau Binongko yakni Kecamatan Togo Binongko.

Bupati pertama dari hasil pemilihan umum untuk kabupaten Wakatobi adalah Bpk. Ir, Hugua dengan Wakilnya Bpk. Ediarto Rusmin BAE berdasarkan SK Mendagri No. 132.74-314 tentang pengesahan pengangkatan Bupati Wakatobi Ir. Hugua dan SK Mendagri No.: 132.74-315 tentang pengesahan pengangkatan Wakil Bupati Wakatobi. 

Keduanya dilantik pada tanggal  13 Juni 2006 untuk masa jabatan 5 tahun yakni 2006-2011.

Sebelum keduanya dilantik sebagai bupati dan wakil bupati kabupaten Wakatobi, yang menjabat sebagai bupati sementara diawal pembentukan Wakatobi adalah Bpk. Syarifudin Safaa, SH.,MM. yang menjabat pada tanggal 19 Januari 2004 s/d 19 Januari 2006. Lalu dilanjutkan lagi oleh Bpk. H. LM. Mahufi Madra, SH.,MH. mulai dari tanggal 19 Januari 2006-28 Juni 2006.

Saat ini kabupaten Wakatobi berdiri sebagai daerah otonom dengan keunggulan utamanya adalah potensi pariwisatanya. Memiliki keanekaragaman hayati yang kaya termasuk beberapa jenis spesies langka yang dilindungi ada disini seperti penyu sisik, penyu hijau dan ikan Napoleon.

Tertarik ke Wakatobi? Disini terdapat 50 titik spot snorkeling dan diving bagi anda yang menyukai menyantap keindahan alam bawah laut secara langsung dengan ratusan ragam jenis ikan ada di Wakatobi.


50 Titik Spot Diving di Wakatobi


Tempat atau titik dan lokasi menyelam terbaik di Wakatobi ada 50 titik bisa untuk pecinta diving dan snorkeling di Wakatobi
Ilustrasi tentang terumbu karang dan keindahan laut saat diving.


Keindahan alam Wakatobi tidak dapat diragukan lagi untuk panorama surga bawah lautnya. Diketahui bahwa sekitar  942 spesies ikan dan 750 jenis terumbu karang. Menjadikan Wakatobi tidak hanya kaya akan sumber daya alam lautnya, juga dijadikan tempat penelitian untuk masyarakat lokal maupun dunia dapat berkunjung di Wakatobi.

Kekayaan alamnya bukan hanya soal laut tetapi juga mangrove, keindahan pantai dan lainnya. Tidak hanya itu, bicara soal keindahan lut Wakatobi yang terletak di pusat segitiga karang dunia ini diketahui memiliki 50 titik spot penyelaman terbaik dan menarik baik snorkeling ataupun Diving.

Berikut adalah 50 titik spot diving dan snorkeling di Wakatobi yang menarik dan indah yakni:

  1. Sombu dive, 
  2. tanjung Kapota, 
  3. Kapota Danau, 
  4. Wandoka Pinnacle, 
  5. Stasiun Muka Kampung, 
  6. spot diving onemohute, 
  7. pulau Hoga,  
  8. Mari Mabuk, 
  9. Roma, 
  10. Ali Reef, 
  11. Kollo Sohaa Beach, 
  12. Teluk Waiti, 
  13. Table Coral City, 
  14. Dunia Baru, 
  15. Tanjung Patok, 
  16. Magnifico, 
  17. The House Reef,  
  18. Conchita, 
  19. The Zoo, 
  20. Liabele, 
  21. Malabea, 
  22. Barracuda, 
  23. Teluk Maya, 
  24. Tanjung Lentea, 
  25. Trail blazer, 
  26. Fan 38 East,
  27. Fan 38 West, 
  28. Pockets, 
  29. Spiral Corner, 
  30. Corcunopia, 
  31. Batfish Wall, 
  32. Galaxy, 
  33. Starship, 
  34. Pinki's Wall, 
  35. Fun Garden, 
  36. Black Forest, 
  37. Lorenz's Delight, 
  38. Pastel Reef, 
  39. Channel, 
  40. Inka's Pallete, 
  41. Brian's Choice, 
  42. Waitii Ridge, 
  43. Eel Valley, 
  44. Waha top, 
  45. Kulati, 
  46. Blade, 
  47. Mermaid, 
  48. Pintu Timur, 
  49. Coral Hill, 
  50. Dan ada 3 titik penyelaman menarik di Pulau Binongko.


Posting Komentar

0Komentar

Please Select Embedded Mode To show the Comment System.*